AHLI MATEMATIKA
Selama
ini kita hanya menggunakan simbol,rumus ataupun lambang-lambang yang sudah ada
dalam matematika tanpa mengetahui siapakah atau dari manakah asalnya. Untuk itu
dalam blog ini,saya mencoba untuk mengupas sedikit tentang asal ilmu matematika
atau lebih tepatnya ahli-ahli yang berjasa dalam dunia matematika
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi
Pernahkah anda bayangkan sebelumnya kalau tidak ada angka nol? Saya rasa tidak,karena selama ini kita hanya menggunakan tanpa memikirkannya. Muhammad bin Musa Al Khawarizmi ialah orang yang sangat berjasa dalam hal ini. Muhammad bin Musa Al Khawarizmi adalah penemu ilmu aljabar, ilmuwan, dan tokoh ilmu pasti yang paling besar di dunia Islam. Dia juga ahli astronomi dan geografi yang sangat ulung.
Para
ilmuwan Eropa mengenal namanya Algorismus. Dari namanya, diambil istilah
algorism (logaritma).
Dialah
yang mempersiapkan ringkasan sebagian jadwal astronomi India kepada khalifah
al-Ma’mun, yang dikenal dengan nama “Sind-Hind”, diambil dari bahasa sansekerta
Sidhanta. Dia juga menulis sebuah buku yang memuat tempat-tempat yang dihuni di
Bumi dengan merujuk kepada buku Ptolomeus dalam bidang geografi. Akan tetapi, karangannya
dalam bidang ilmu pasti dianggap lebih penting daripada karya-karya lainnya.
Salah satu bukunya dianggap sebagai dasar ilmu aljabar, bahkan kata algebra
(aljabar) diambil dari nama bukunya; pada saat yang sama buku lainnya termasuk
buku yanga pertama kali, dalam bidang ilmu hitung, menggunakan bilangan puluhan
yang kita gunakan hingga sekarang, dan juga dipakai orang seluruh dunia. Yaitu
bilangan yang dinamakan oleh para pengarang Arab “ bilangan India”, dan disebut
oleh orang Barat “angka Arab”. Orang-orang yang berkecimpung dalam bidang ilmu
hitung mengetahui kelebihan angka sepuluh yang memiliki kedudukan tersendiri
dibandingkan dengan aturan enampuluhan yang dikenalkan oleh orang Yunani.
Al-Khawarizmi dan orang-orang sesudahnya menemukan berbagai cara operasional
dalam ilmu hitung yang macam-macam. Seperti penjelasan mengenai akar empat
dalam bilangan dengan cara hitungan.
Hingga
abad ketiga belas, Eropa Barat masih memakai angka Romawi yang tidak begitu
dikenal, bahkan makin menambah susah dalam operasional ilmu hitung, dan
memperlambat teori ilmu pasti. Kemudian ilmuwan Eropa mulai menggunakan
angka-angka Arab yang dipergunakan oleh al-Khawarizmi. Itu berkat jasa ilmuwan
Italia Leonrdo Febonatchi pada tahun 1202 M, yang menjelaskan bagaimana tanda
puluhan dapat menyederhanakan operasional hitungan dan memperluas jangkauannya.
Isaac Barrow
Isaac
Barrow, dilahirkan di London, Inggris, pada Oktober 1630. Ibunya meninggal
ketika ia merusia empat tahun. Ayahnya menitipkannya pada neneknya.
Di
sekolah Isaac belajar bahasa Yunani, Latin, Hibrani dan logika. Perkembangan
selanjutnya, Isaac tampak cemerlang dalam semua mata pelajaran.
Ia baru secara intensif mempelajari matematika setelah ia lulus sarjana
serta menjadi dosen tamu di situ. Pada kuliah pertamanya, ia mengkritik pendidikan
di Cambrigde saat itu yang tidak banyak menaruh perhatian terhadap matematika
dan fisika.
Pimpinannya menyatakan bahwa Isaac Barrow merupakan satu-satunya orang yang
terpandai saat itu di antara para ilmuwan saat itu.
Pada
suatu waktu, Isaac Barrow membela kebijakan universitasnya dengan menyatakan
bahwa bahasa Yunani dan Latin merupakan mata kuliah yang sangat penting untuk
menjadi dasar dalam menuntut ilmu.
Setelah memperoleh gelar M.A. ia masih belajar sendiri bidang astronomi dan
geometri, tanpa meningalkan hidup yang baik dan saleh.
Ia
memperoleh kesempatan menduduki prosesor dalam bahasa Yunani, tetapi dengan
halus menolaknya dengan mengatakan bahwa ia belum mampu menerima posisi itu.
Pada
tahun 1655, ia pergi ke Paris atas biaya Universotas Cambrigde. Kabarnya, di
Paris ia agak kecewa karena tidak menemukan ahli-ahli matematika sebagai tempat
ia berguru.
Tahun
berikutnya ia pindah ke Florence selama delapan bulan. Selama di Florence, ia
justru mempelajari tentang ‘uang’. Pelajaran itu menuntunnya menjadi salah
seorang kolektor uang logam yang tersohor.
Selain
itu ia juga menulis tentang aljabar. Ia menemui Vincenzo Viviani, salah seorang
murud Galileo yang terakhir. Dalam perjalanan selanjutnya ia pergi ke Turki dan
kemudian kembalai ke London. Saying, ketika itu terjadi kebakaran di kapal yang
ia tumpangi sehingga tulisan-tulisan Isaac Barrow juga habis terbakar. Lima
tahun kemudian ia tiba di Universitas cambrigde.
Pada
usia 29 tahun ia menerima pengangkatan sebagai professor bahasa Yunani dengan
gaji 40 poundsterling per tahun. Uang itu tidak cukup untuk hidup walaupun
sederhana. Ia memimpin demo menuntut tambahan tujangan fungsional akademisi.
Dalam
salah satu kuliahnya, ia mendorong agar para mahasiswa tidak menggantungkan
diri pada bahan-bahan yang disampaikan dalam kuliah. Sebaliknya ia mendorong
para maha siswa menuntut ilmu pengetahuan dari berbagai sumber yang lain dengan
materi yang jauh lebih banyak dari pada materi perkilahan.
Karena
kecintaannya pada matematika, ia tinggalkan jabatan professor bahasa dan
memilih menjadi professor matematika di Kolese Gresham. Di kolese ini ia
mengajar geometri dua kali seminggu. Satu kali dalam bahasa Latin satu kali
dalam bahasa Inggris. Ia ingin menerbitkan bahan kuliahnya, namun, ketika
dipinjam kawannya bahan-bahan tersebut hilang tiada berbekas. Kuliah-kuliah itu
berkaitan dengan materi proyeksi ruang dan perspektif.
Ia
merupakan orang pertama yang terpilih sebagai anggota Royal Society pada
pertemuannya yang pertama tanggal 20 Mei 1663. Namun, kontribusi Narrow sangat
minimal. Ia juga ditugasi untuk masuk dalam Komite Astronomi. Tetapi, ia juga
tidak menyumbangkan apa-apa karena tidak diberi imbalan. Selanjutnya, ia
dikeluarkan.
Pada
tahun 1663, di buka posisi Profesor matematika di Cambridge. Ia menjadi orang
pertama yang terpilih menduduki posisi ini. Kuliah pertama dimulai satu tahun
kemudian berisi matemateka dasar, dilanjutkan geometri, matematika
Adchimedes, dan optika. Isaac Newton mengikuti kuliah ini dan beberapa kali
terlibat dalam diskusi yang sangat berbobot dengan Isaac Barrow. Issac Barrow
juga mencoba membuat klasifikasi cabang-cabang matematika. Ia berpendapat
aljabar bukan termasuk cabang matematika tetapi cabang ilmu Logikan. Sebaliknya
ia menganggap geometri merupakan dasar dari IPA matematis dan bilangan hanyalah
sekedar lambang dari besaran-besaran geometri.
Dalam
cabang kalkulus Isaac barrow merupakan sedikit orang yang mempelopori penyatuan
teori-teori integral dan teori-teori diferensial yang kini dikenal dua cabang
itu merupakan sepasang operasi kebalikan.
Pada suatu tahun, ia mundur dari kedudukannya
sebagai professor matematika dan menyerahkannya kepada Isaac Newton, mantan
muridnya, karena ia menganggap Newtonlah yang lebih pantas menempati posisi
professor ini. Ia adalah ilmuwan yang pandai tetapi sangat lapang dada. Pada
saat ada orang yang lebih kompeten ia dengan ikhlas mengakuinya. Memang itulah
hakekat seorang ilmuwan yang sesungguhnya, hidup saling menghargai.
Leibniz
Fried
Wilhelm Leibniz dilahirkan di Leipzig, Jerman, pada 1 Juli 1646. Ia putra
seorang professor filsafat moral. Ia belajar sendiri bahasa Latin dan Yunani
pada usia yang masih kanak-kanak. Sebelum umur dua puluh tahun, berkat
kemahiran kedua bahasa tersebut, ia sudah menguasai isi buku-buku standar saat
itu pada bidang matematika, filsafat, teologi, dan hukum. Dengan alasan masih
terlalu muda, ia ditolak menjadi profesor bidang hukum di Universitas Leipzig.
Namun, kemudian justru ia menulis buku tentang pengajaran ilmu hukum dengan
pendekatan historis yang sangat brilian. Berkat buku itu ia diangkat sebagao
komisi rekodifikasi peraturan-peraturan. Mulai saat itu, Leibniz bekerja
sebagai anggota diplomatik hingga akhir hayatnya. Tugas profesionalnya beragam,
ia seorang pustakawan dan penasehat hukum. Ia juga banyak bepergian
mengelilingi seluruh daerah Eropa. Dalam perjalan tersebut ia tetap mengunngi
para ilmuwan yang tinggal di kota-kota yang ia kunjungi.
Daftar
karyanya sama panjang dengan daftar aktivitas semasa hidupnya. Dalam bidang
matematika ia tidak hanya menulis topologi, tetapi juga peletak dasar-dasar
kalkulus. Dalam logika ia menulis tentang sistem biner. Sebagai fisikawan ia
menulis tentang mekanika lanjut yang kita kenal sekarang sebagai teori
momentum. Ia juga menulis tentang linguistik, sejarah, estetika, moral, serta
teori politik.
Karena
banyak bidang yang dijelajahi, terkesan bahwa karya-karyanya tidak menampilkan
gagasan yang tuntas. Kalau dibelakang hari ditemukan pemikiran yang ‘untuh’
dari Leibniz, itu berasal dari banyak tulisan-tulisan baik yang berupa
manuskrip maupun surat-suras korespondensi dengan teman sejawatnya.
Tulisan-tulisan tersebut selanjutnya dikompilasi oleh para ‘pemujanya’.
Lambang
integral yang kita kenal sekarang ini merupakan salah satu dari banyak symbol
yang dikenalkan oleh Leibniz sekitar tahun 1684. lmbang ini mirip hurup s yang
merupakan hurup peertama dari ‘sum’ , jumlah. Lambang diferensial ‘dx’ juga
diusulkan olehnya. Ini menunjukkan kegadrungannya akan matematika yang sangat
simbolis abstrak.
Walaupun karya-karyanya sangat beragam, dan
kadang-kadang terkesan ‘dangkal’ ada satu yang khas majadi misi sepanjang
hidupnya, yaitu persatuan dan kesatuan. Ia yakin, kebenaran akan menyatukan
segala hal yang tercerai berai. Mimpinya waktu itu adalah kembalinya
sekte-sekte Proteskan kepada Katolik yang satu. Gereja harus kembali kepada
yang satu di seluruh dunia. Ironisnya, ia sendiri terlibat perselisihan dengan
ilmuwan besar yang lain Sir Isaac Newton yang membawa perselisihan antara
Inggris raya dengan Eropa Daratan. Hingga akhir hayatnya, mimpi akan persatuan
dan kesatuan masih terbawa hingga ke liang lahat.
Abraham de Moivre
BROOK
Taylor dilahirkan di Edmonton, Midlesex, Inggris pada 18 Agustus 1685.
Dibandingkan matematikawan sezamannya, matematikawan yang satu ini, sejak kecil
hidup dalam keluarga yang sangat berkecukupan secara material.
Brook
tumbuh dan berkembang dalam pendidikan keluarga yang sangat disiplin dari
ayahnya. Namun John Taylor adalah seorang yang sungguh ‘beradap’, ia memiliki
selera yang tinggi dalam seni musik dan seni lukis. Minat ini diturunkan kepada
Brook.
Sebagai
anak keluarga kaya, ia berkesempatan mendapatkan guru les privat lebih dini
sebelum masuk Kolese St. Yohanes di cambridge pada tahun 1703. Di Kolese ini
Brook belajar matekatika. Ia lulus dengan sangat memuaskan pada tahun 1709.
Saat itu sesungguhnya ia telah menyelesaikan tulisannya tentang matematika,
tetapi baru diterbitkan setelah 5 tahun kemudian, yaitu Philosophical
Transactions of the Royal Society. Tulisan ini memberi penyelesaian tentang
pusat osilasi dalam sebuah benda. Penyelesaian masalah-masalah mekanika
didekati dengan kalkulus diferensial model Newton. Karya ini menghasilkan
‘perselisihan’ dengan Johann Bernoulli.
Pada
tahun 1712, Brook terpilih menjadi anggota Royal Society. Pengangkatannya lebih
didasarkan pada sejumlah surat yang dikirim kepada Machin dan Keill ketimbang
karya tulisnya yang telah dipublikasikan. Surat-surat itu berisi penyelesaian
masalah Hukum ke-2 Keppler tentang orbit planet-planet tata surya kita. Sebagai
anggota Royal Society, Brook juga ditunjuk sebagai anggota komite penengah
‘perselisihan’ antara Newton dan Leibniz.
Dalam
kurun waktu 1712-1724, Brook Taylor menerbitkan 13 karya tulis dalam berbagai
bidang, di antarnya adalah percobaan kapilaritas, magnet, dan thermometer.
Dalam kalkulus. Kita mengenal Ekspansi Taylor yang dengan mudah ditemukan dalam
buku-buku kalkulus dewasa ini, seperti disajikan berikut ini.
Beberapa surat yang dikirimkan ke Machin dikomentari sebagai tulisan anak ingusan karena menggunakan frasa seperti: “Sir Isaac Newton’s series” to solve Kepler’s problem, atau juga “Dr Halley’s method of extracting roots” of polynomial equations.
Beberapa surat yang dikirimkan ke Machin dikomentari sebagai tulisan anak ingusan karena menggunakan frasa seperti: “Sir Isaac Newton’s series” to solve Kepler’s problem, atau juga “Dr Halley’s method of extracting roots” of polynomial equations.
Sejarah
matematika mencatat sumbangan Brook Taylor dalam perkembangan Kalkulus sangat
besar. Tetapi, sejarah pribadinya dicatat penuh dengan sederat tragedy. Banyak
tragedy menyambangi hidupnya. Perkawinan yang pertama, tidak direstui ayahnya
walaupun istrinya datang dari keluarga bangsawan tetapi miskin. Hubungan
ayah-anak terputus selama tiga tahun. Istri pertama meninggal (1723) karena
melahirkan disusul dengan anaknya satu tahun kemudian. Perkawinan kedua (1725)
yang dilangsungkan dua tahun setelah itu, mendapat restu ayahnya. Hubungan
ayah-anak kembali membaik, hingga sang ayah meninggal empat tahun kemudian
(1729). Satu tahun kemudian, istri kedunya juga meninggal (1730) karena
melahirkan. Syukurlah. Putrinya, Elisabeth selamat. Si bayi Elisabeth
ditinggalkanya selama-lamanya pada usia satu tahun. Brook Taylor meninggal
dunia pada hari ini (30 Desember) 1731.
Hidup
manusia memang suatu misteri iman. Di sana ada suka dan ada duka yang membentuk
suatu senyawa kehidup seseorang. Kajayaan Brook taylor dalam Kalkulus tidak
membeaskannya dari serangkaian tragedi dan sebaliknya tragedi-tragedi yang dialaminya
tidak menyurutkan penjelajahannya dalam dunia matematika. Suka dan duka
terintegrasi dalam hidup seseorang, juga pada Brook Taylor.
Joseph Louis Lagrange
Joseph
Louis Lagrange dilahirkan di Turin, Italia tanggal 25 Januari 1736. Ia
bersama-sama dengan Leonhard Euler dipandang sebagai matematika terbesar pada
abad ke-18. Bahkan, bagi Joseph Louis Lagrange, sudah dianggap besar semasa
masih hidup.
Oleh
ayahnya, ia diharapkan menjadi seorang ahli hukum dan tampaknya ia memang
menerima arahan itu. Di Kolese Turin ia mengambil bahasa Latin dan tidak
memiliki antusiasme untuk mempelajari matematika. Nilai geometrinya saat itu
sangat rendah. Minat terhadap matematika tumubuh ketika ia membaca karya Edmond
Halley (1656-1742) seorang astronom dari Inggris yang menjadi salah satu
pendukung ‘berat’ Newton. Karya Halley (1693) yang dibacanya membahas penerapan
Aljabar pada optika. Karya itu sangat menarik baginya ditambah oleh guru
fisikanya (Beccaria) yang juga sangat bagus dalam mengajar. Sejak itu, ia
memutuskan karernya dalam bidang matematika.
Memang,
seluruh hidupnya didekasikan pada matematika. Walaupun ia tidak pernah menerima
didikan dari para ahli matematika. Ia, justru banyak belajar sendiri pada usia
17 tahun. Ia seorang otodidak dalam matematika. Satu tahun kemudian ia menulis
“surat” matematika yang ditujukan kepada matematikawan Giulio Fagnano dengan
nama Luigi De la Grange Tournier. Dari tulisan ini memang terbukti bahwa ia
tidak mendapat bimbingan seorang matematikawan. Ia membuat perbandingan antara
teori Binomial dan direvatif dari hasil kali fungsi.
Ia
mulai menulis tentang tautokrinik, sebuah kurva titik berat benda yang selalu
melewati sebuah titik tetap pada waktu yang sama walaupun berangkat dari posisi
yang berbeda-beda. Tulisan ini diselesaikan pada akhir tahun 1754 dan dipandang
sebagai salah satu saingan bagi kalkulus. Ia kirimkan ke Euler bersama-sama
dengan tulisan tentang metoda mexima dan minima. Surat ini dikirim pada tanggal
25 Agustus 1755. Euler membalas surat itu tangga; l 6 September dan menyatakan
bahwa Euler sangat tertarik dengan karya anak muda ini. Atas dorongan Euler,
Joseph Louis Lagrange pada usia 19 tahun diangkat menjadi professor matematika
Royal Artillery School di Turin pada 28 September 1755. Suatu penghargaan bagi
‘anak’ muda yang memiliki dedikasi dan talenta dalam bidang matematika dan
menunjukkannya kepada dunia bahwa bukan karena senioritasnya.
Pada
tahun 1755 ia mengirimkan tulisannya tentang penerapan kalkulus pada mekanika
kepada Euler. Selanjutnya Euler konsulatsi kepada Pierre Louis Moreau de
Maupertuis (1698-1759), seorang matematikawan Perancis yang saat itu menjabat sebagai
Presiden Akademi Berlin tentang matematikawan muda yang sangat berbakat ini.
Euler meminta agar Lagrange di angkat menjadi Ketua Akademi Prusia. Euluer juga
mengatakan kepada Lagrange bahwa posisi di Akademi Prusia lebih tinggi dari
pada di Turin. Namun, Lagrange dengan halus menolak tawaran itu. Karena yang
dicari bukan posisi tetapi kesempatan mengabdikan diri sebagai matematikawan
secara total.
Lagrange
sangat berkontribusi pada perkembangan analisis, teori bilangan mekanika klasik
dan mekanika perbintangan. Pada usia dua-puluhan, ia menjadi sangat terkenal
karena karyanya tentang usikan gelombang serta kurva maxima dan minima. Ia
menulis buku Mekanika analitis pada tahun 1788 yang hingga kini dipandang
sebagai buku yang standar.
Joseph
Louis Lagrange dikenal sebagai penulis yang handal. Disebutkan bahwa tidak ada
satu bagian pun yang memberi celah untuk dikoreksi. Selain itu,
tulisan-tulisannya sangat ringkas dan padat. Karena itu, ia dikenal sebagai
pelopor penulisan ilmiah modern yang ditandai dengan sifatnya lurus, ringkas,
padat, lengkap dan teliti. Ia meninggal 10 April 1813 di Paris, Perancis. Salah
satu warisan untuk para pecinta matematika adalah memoarnya: “Seandainya saya
kaya, saya tentu tidak akan mengabdikan diri dalam bidang matematika”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar