Penyajian
Data Statistik
·
Data
adalah keterangan atau informasi megenai suatu hal.
·
Pengumpulan
data dapat dilakukan dengan cara mencacah
atau mengukur.
·
Data
dapat disajikan dalam bentuk table atau diagram dengan tujuan agar data lebih
mudah untuk dibaca dan dipahami. Pada tabel,dapat disajikan sebagai suatu
daftar dalam baris dan kolom,sedangkan pada diagram,data dapat disajikan
sebagai grafik dalam berbagai bentuk, seperti : batang,garis,dan lingkaran.
a. Penyajian
data dalam bentuk tabel
Data yang disajikan dalam tabel dibedakan menjadi
dua,yaitu data tunggal dan data berkelompok.
1)
Tabel
sebaran frekuensi data tunggal
Tabel sebaran
frekuensi data tunggal adalah adalah suatu tabel yang setiap baris pada kolom
nilai datanya hanya terdiri dari satu nilai.
Misalnya,diberikan data nilai ulangan Matematika
siswa suatu sekolah
8
|
4
|
7
|
8
|
3
|
7
|
10
|
6
|
7
|
8
|
7
|
6
|
5
|
5
|
4
|
7
|
8
|
7
|
9
|
7
|
6
|
6
|
9
|
4
|
5
|
5
|
9
|
6
|
7
|
7
|
7
|
6
|
10
|
7
|
5
|
6
|
5
|
8
|
6
|
5
|
Berdasarkan
data tersebut,tentukan:
a.
Nilai
ulangan terendah
b.
Nilai
ulangan tertinggi
c.
Jumlah
siswa yang memperoleh nilai kurang dari enam
Data
tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 1.1 nilai Matematika
|
|
Nilai
|
Frekuensi
|
3
|
1
|
4
|
3
|
5
|
7
|
6
|
8
|
7
|
11
|
8
|
5
|
9
|
3
|
10
|
2
|
Jumlah
|
40
|
Berdasarkan tabel 1.1,kita dapat memahami dengan
lebih mudah bahwa :
·
Nilai
ulangan matematika terendah adalah 3
·
Nilai
ulangan Matematika tertinggi adalah 10
·
Jumlah
siswa yang memperoleh nilai kurang dari 6 adalah 7 + 3 + 1 = 11.
2)
Tabel
sebaran frekuensi data berkelompok
Tabel
sebaran frekuensi data berkelompok adalah tabel yang setiap baris pada kolom
nilai datanya tidak hanya terdiri dari satu nilai data. Misalnya,data nilai
Matematika 80 siswa suatu sekolah padaulangan blok adalah sebagai berikut.
79
|
49
|
48
|
74
|
81
|
98
|
87
|
80
|
63
|
60
|
83
|
81
|
70
|
74
|
99
|
95
|
80
|
59
|
71
|
77
|
82
|
60
|
67
|
89
|
63
|
76
|
63
|
88
|
70
|
66
|
88
|
79
|
75
|
80
|
84
|
90
|
70
|
91
|
93
|
82
|
78
|
70
|
71
|
92
|
38
|
56
|
81
|
74
|
73
|
68
|
72
|
85
|
51
|
65
|
93
|
83
|
86
|
90
|
31
|
83
|
73
|
74
|
43
|
86
|
88
|
92
|
93
|
76
|
71
|
90
|
72
|
67
|
75
|
88
|
91
|
61
|
72
|
97
|
91
|
88
|
Berdasarkan
data tersebut,diperoleh bahwa data terbesar adalah 99dan data terkecil adalah
31. Dengan demikian,selisih antara data terbesar dan data terkecil adalah 68.
Oleh karena itu,jika data tersebut disusun dalam tabel sebaran frekuensi data
tunggal maka akan memerlukan 68 baris sehingga tabel menjadi tidak efisien
karena terlalu banyak baris yang diperlukan. Supay tabel tetap efisien maka
disusun tabel sebaran frekuensi data berkelompok.
Cara menyusun tabel
sebaran frekuensi data berkelompok adalah sebagai berikut.
4.
Susunlah
kelas-kelas dari kelas yang terkecil
Misalnya untuk data di
atas dipilih banyaknya baris (kelas) adalah 7 maka lebar kelasnyaditentukan
dengan cara berikut.
Berarti jangkauan data
diatas adalah 68 dan banyak kelas adalah 7. Akibatnya,lebar kelas adalah
9,71(dibulatkan menjadi 10). Selanjutnya,disusun kelas-kelas dari kelas yang
terkecil sampai kelas yang terbesar sebagai berikut:
·
Kelas
ke-1 : 31-40
·
Kelas
ke-2 : 41-50
·
Kelas
ke-3 : 51-60
·
Kelas
ke-4 : 61-70
·
Kelas
ke-5 : 71-80
·
Kelas
ke-6 : 81-90
·
Kelas
ke-7 : 91-100
Tabel
sebaran data berkelompok untuk data diatas adalah sebagai berikut.
Tabel 1.2 Nilai Ulangan Blok 80 Siswa
|
||
Nilai
|
Frekuensi
|
|
31-40
|
2
|
|
41-50
|
3
|
|
51-60
|
5
|
|
61-70
|
13
|
|
71-80
|
24
|
|
81-90
|
21
|
|
91-100
|
12
|
|
Jumlah
|
80
|
Perhatikan
Tabel 1.2. Pada kelas (31-40),31 dinamakan batas
bawah kelas dan 40 dinamakan dengan batas
atas kelas. Jika tingkat ketelitian data merupakan data satuan (nol angka
di belakang koma) maka tepe bawah kelas
adalah batas bawah kelas dikurang 0,5 dan tepi atas kelas adalah batas atas kelas ditambah 0,5. Sebagai
contoh,pada kelas (41-50),maka:
Tepi bawah kelas = batas
bawah kelas - 0,5
=
41- 0,5
=
40,5
Tepi atas kelas =
batas atas kelas + 0,5
=
50 + 0,5
=
50,5
Adapun jika tingkat ketelitian data hingga satu decimal (satu
angka di belakang koma) maka tepi bawah
kelas adalah batas bawah kelas dikurang 0,05 dan tepi
atas kelas adalah batas atas kelas ditambah 0,05.
b.
Penyajian
data dalam bentuk diagram
i.
Diagram Batang
Penyajian data dalam bentuk batang atau balok yang digambarkan
secara tegak atau mendatar disebut diagram
batang. Setiap batang mewakili data tertentu,sedangkan tinggi batang
(panjang batang) sesuai denag frekuensi dari setiap data.
Penyajian data penjualan buah-buahan di
sebuah pasar tradisional dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut.
Diagram batang penyajian buah-buahan
dalam dua hari
ii.
Diagram Garis
Diagaram garis biasanya
digunakan untuk menyajikan data yang pengamatannya dilakukan dari waktu ke
waktu secara teratur. Misalnya,penimbangan berat badan seseorang yang dilakukan
setiap tahun. Contoh datanya adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel
1.3 Penimbangan Berat Badan Seseorang
Tahun
|
Berat badan (dalam kg)
|
2003
|
68
|
2004
|
70
|
2005
|
74
|
2006
|
74
|
2007
|
73
|
Perhatikan Diagram 1.3. pada sumbu tahun,
untuk angka 2004 menunjukkan skala 70 pada sumbu berat badan. Artinya, pada
tahun 2004 berat badan seseorang tersebut adalah 70 kg.
iii.
Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran
merupakan salah satu teknik penyajian data berbentuk lingkaran. Diagram
lingkaran dibuat dengan cara membagi sebuah lingkaran menjadi juring-juring
sesuai dengan perbandingan antara nilai setiap data dan nilai secara
keseluruhan. Untuk lebih menarik perhatian,diagram lingkaran kadang-kadang
dibuat bentuk kue sehingga disebut diagram kue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar