Pages

Jumat, 03 Februari 2012

PENYAJIAN DATA STATISTIK


Penyajian Data Statistik
·         Data adalah keterangan atau informasi megenai suatu hal.
·         Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara mencacah atau mengukur.
·         Data dapat disajikan dalam bentuk table atau diagram dengan tujuan agar data lebih mudah untuk dibaca dan dipahami. Pada tabel,dapat disajikan sebagai suatu daftar dalam baris dan kolom,sedangkan pada diagram,data dapat disajikan sebagai grafik dalam berbagai bentuk, seperti : batang,garis,dan lingkaran.


a.      Penyajian data dalam bentuk tabel
Data yang disajikan dalam tabel dibedakan menjadi dua,yaitu data tunggal dan data berkelompok.
1)      Tabel sebaran frekuensi data tunggal
Tabel sebaran frekuensi data tunggal adalah adalah suatu tabel yang setiap baris pada kolom nilai datanya hanya terdiri dari satu nilai.
Misalnya,diberikan data nilai ulangan Matematika siswa suatu sekolah
8
4
7
8
3
7
10
6
7
8
7
6
5
5
4
7
8
7
9
7
6
6
9
4
5
5
9
6
7
7
7
6
10
7
5
6
5
8
6
5

Berdasarkan data tersebut,tentukan:
a.       Nilai ulangan terendah
b.      Nilai ulangan tertinggi
c.       Jumlah siswa yang memperoleh nilai kurang dari enam
Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 1.1 nilai Matematika


Nilai
Frekuensi
3
1
4
3
5
7
6
8
7
11
8
5
9
3
10
2
Jumlah
40


Berdasarkan tabel 1.1,kita dapat memahami dengan lebih mudah bahwa :
·         Nilai ulangan matematika terendah adalah 3
·         Nilai ulangan Matematika tertinggi adalah 10
·         Jumlah siswa yang memperoleh nilai kurang dari 6 adalah 7 + 3 + 1 = 11.

2)      Tabel sebaran frekuensi data berkelompok
Tabel sebaran frekuensi data berkelompok adalah tabel yang setiap baris pada kolom nilai datanya tidak hanya terdiri dari satu nilai data. Misalnya,data nilai Matematika 80 siswa suatu sekolah padaulangan blok adalah sebagai berikut.
79
49
48
74
81
98
87
80
63
60
83
81
70
74
99
95
80
59
71
77
82
60
67
89
63
76
63
88
70
66
88
79
75
80
84
90
70
91
93
82
78
70
71
92
38
56
81
74
73
68
72
85
51
65
93
83
86
90
31
83
73
74
43
86
88
92
93
76
71
90
72
67
75
88
91
61
72
97
91
88

Berdasarkan data tersebut,diperoleh bahwa data terbesar adalah 99dan data terkecil adalah 31. Dengan demikian,selisih antara data terbesar dan data terkecil adalah 68. Oleh karena itu,jika data tersebut disusun dalam tabel sebaran frekuensi data tunggal maka akan memerlukan 68 baris sehingga tabel menjadi tidak efisien karena terlalu banyak baris yang diperlukan. Supay tabel tetap efisien maka disusun tabel sebaran frekuensi data berkelompok.
Cara menyusun tabel sebaran frekuensi data berkelompok adalah sebagai berikut.
1.      Hitunglah jangkauan data



2.      Tentukan banyaknya baris (kelas) yang diinginkan



1.      Hitunglah lebar kelas




4.      Susunlah kelas-kelas dari kelas yang terkecil

Misalnya untuk data di atas dipilih banyaknya baris (kelas) adalah 7 maka lebar kelasnyaditentukan dengan cara berikut.



                   

Berarti jangkauan data diatas adalah 68 dan banyak kelas adalah 7. Akibatnya,lebar kelas adalah 9,71(dibulatkan menjadi 10). Selanjutnya,disusun kelas-kelas dari kelas yang terkecil sampai kelas yang terbesar sebagai berikut:
·         Kelas ke-1 : 31-40
·         Kelas ke-2 : 41-50
·         Kelas ke-3 : 51-60
·         Kelas ke-4 : 61-70
·         Kelas ke-5 : 71-80
·         Kelas ke-6 : 81-90
·         Kelas ke-7 : 91-100
Tabel sebaran data berkelompok untuk data diatas adalah sebagai berikut.
Tabel 1.2 Nilai Ulangan Blok 80 Siswa


Nilai
Frekuensi

31-40
2

41-50
3

51-60
5

61-70
13

71-80
24

81-90
21

91-100
12

Jumlah
80


Perhatikan Tabel 1.2. Pada kelas (31-40),31 dinamakan batas bawah kelas dan 40 dinamakan dengan batas atas kelas. Jika tingkat ketelitian data merupakan data satuan (nol angka di belakang koma) maka tepe bawah kelas adalah batas bawah kelas dikurang 0,5 dan tepi atas kelas adalah batas atas kelas ditambah 0,5. Sebagai contoh,pada kelas (41-50),maka:
Tepi bawah kelas   = batas bawah kelas - 0,5
                              = 41- 0,5
                              = 40,5
Tepi atas kelas       = batas atas kelas + 0,5
                              = 50 + 0,5
                              = 50,5
      Adapun jika tingkat ketelitian data hingga satu decimal (satu angka di belakang koma) maka tepi bawah kelas adalah batas bawah kelas dikurang 0,05  dan tepi atas kelas adalah batas atas kelas ditambah 0,05.

b.      Penyajian data dalam bentuk diagram

        i.            Diagram Batang
Penyajian data dalam bentuk batang atau balok yang digambarkan secara tegak atau mendatar disebut diagram batang. Setiap batang mewakili data tertentu,sedangkan tinggi batang (panjang batang) sesuai denag frekuensi dari setiap data.
Contoh :

Penyajian data penjualan buah-buahan di sebuah pasar tradisional dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut.
Diagram batang penyajian buah-buahan dalam dua hari

      ii.            Diagram Garis
Diagaram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang pengamatannya dilakukan dari waktu ke waktu secara teratur. Misalnya,penimbangan berat badan seseorang yang dilakukan setiap tahun. Contoh datanya adalah seperti pada tabel berikut.

Tabel 1.3 Penimbangan Berat Badan Seseorang
Tahun
Berat badan (dalam kg)
2003
68
2004
70
2005
74
2006
74
2007
73

Diagram garis untuk data tabel 1.3


Perhatikan Diagram 1.3. pada sumbu tahun, untuk angka 2004 menunjukkan skala 70 pada sumbu berat badan. Artinya, pada tahun 2004 berat badan seseorang tersebut adalah 70 kg.
    iii.            Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran merupakan salah satu teknik penyajian data berbentuk lingkaran. Diagram lingkaran dibuat dengan cara membagi sebuah lingkaran menjadi juring-juring sesuai dengan perbandingan antara nilai setiap data dan nilai secara keseluruhan. Untuk lebih menarik perhatian,diagram lingkaran kadang-kadang dibuat bentuk kue sehingga disebut diagram kue.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar